Calon president alternatif

Itu adalah tema dalam salah satu acara stasiun tv swasta. Ada 4 orang calon yang ada dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama antara Yusril ishra Mahendra dan Rizal Malarangeng. Sesi kedua Ratna sarum paet dan M.Fajroel Rahman.

Dalam sesi pertama berlangsung seru tentang ide2 yang mereka tuangkan, semangat mereka akan Indonesia yang maju, pergerakan kaum muda untuk Negara, tanpa didukung oleh salah satu politik pun mereka berani maju untuk suatu pergerakan perubahan bagi bangsa tercinta kita.
Merekapun membahas bagaimana menjembatani antara mereka “sebagai president” dengan rakyat nantinya dengan jenjang pendidikan yang amat jauh dengan rakyat Indonesia yang rata2 lulusan tertinggi adalah SMA.
Mereka punya jawaban yang hampir sama bahwa tak perlu menggunakan bahasa yang rumit, cukup berbicara menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami rakyat tanpa menghilangkan maksud sesungguhnya.
Menggenai cabinet yang akan ada jika mereka terpilih, bahwa mereka akan memilih siapa saja yang mampu tanpa melihat baground partai politiknya.

Dalam sesi kedua berlangsung cukup seru pula, dengan semangat yang sama kedua calon ini ingin membangkitkan semangat rakyat Indonesia agar tidak menyerah begitu saja, dan kedua calon ini begitu menyesalkan atas segala asset yang dengan begitu saja dijual oleh pemerintahan kita, serta kekecewaan terhadap anggaran hutang yang kita bayarkan setiap tahunnya seperti yang dikatakan
Ratna “ kenapa kita mesti begitu saja membayar hutang yang tidak ada gunanya, kita kan bisa meminta kelonggaran waktu, kita katakana Negara kita sedang dalam masalah”

Pada sesi terakhir adalah diskusi2 antara penonton yng bertanya antara lain

Anies Baswedan yang merupakan Rektor Universitas paramadina :
“ bagaimana mereka tidak hanya sekedar berdiskusi menggenai ide2 saja, tapi bagaimana ide2 tersebut menjadi realita, karena selama reformasi yang di butuhkan rakyat adalah realita bukan sekedar ide”
“ mereka harus berkampanye di berbagai tempat untuk meyakinkan rakyat sehingga mendapatkan dukungan dari partai politik”

Ade Armando seorang pakar komunikasi UI :
“ tidak terlalu yakin dengan keseriusan para calon presiden alternative”

poltak Hotradero seorang pengamat politik :
“ pesimis dengan mereka, apakah mereka berani menjual kepopularitsan mereka kepada masyarakat”
“tingkat keseriusan yang ada begitu beragam”

cani :
sebetulnya ada seorang tokoh lagi tapi saya lupa namanya..maaf